Newszonamerah.com – Aktivitas tambang ‘ilegal’ di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, ancam kerusakan lingkungan
Seperti aktivitas tambang di Dusun Luppung Desa Manyampa, Kecamatan Ujung Loe
Pasalnya, selain menganggu, masyarakat disekitar lokasi tambang merasa terancam akan terjadinya longsor
Salah satu warga bernama Anton (49) merasa sangat cemas dan keberatan jika penambang tersebut tidak secepatnya keluar dari lokasi.
Tak hanya itu, masyarakat disekitar lokasi tambang sangat menyayangkan adanya alat Rudal yang beroperasi kurang lebih dua pekan
“Dengan beroperasinya tambang ‘ilegal’, sudah jelas pemiliknya tidak ada rasa peduli terhadap dampak lingkungan yang bisa merusak dan timbulnya longsor” kata Anton kepada media ini, Senin (23/3/2020)
Anton menegaskan bahwa dirinya sangat keberatan dengan ulah penambang yang tidak bermoral itu
“Gara-gara tambang dibelakang Rumah, sehingga posisi lantai dan pondasi terlihat retak-retak” ujarnya
Hal senada juga disampaikan oleh Sehu (45) warga Desa Salemba, mengatakan bahwa ada 10 warga yang tinggal disekitar lokasi tidak menerima jika tambang tersebut tetap beroperasi.
“Tambang yang beroperasi dil lokasi empang sudah kurang lebih satu minggu, dan diperkirakan kedalaman kurang lebih sepuluh meter ke bawah, hingga sangat dikhawatirkan berdampak buruk”
“Dan merugikan banyak orang, terutama empang yang bersebelahan dengan lokasi yang sedang ditambang menggunakan alat berupa Rudal,” kata Sehu.
Di tempat terpisah, Kepala desa Manyampa, Abbas Mada mengatakan bahwa sejauh ini belum ada informasi terkait adanya ‘Rudal’ yang beroperasi di wilayah Dusun Luppung
Namun kata Kades, dia akan berjanji untuk segera melaporkan jika para penambang tidak segera mengangkat alatnya.
“Memang harus dihentikan karena merusak biota air akibat air keruh, sehingga dikhawatirkan udang-udang masyarakat terganggu” ucapnya
“Pernah pada tahun 2017 dirinya pernah merapatkan bahwa tidak diperbolehkan sungai ditambang yang ada di Dusun Tanah Cellae. Nah, jika memang ada penambang di Dusun Lumpung berarti itu baru” tutupnya
(Andi Bur)