Newszonamerah.com – Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) berunjuk rasa di depan Polres dan Kejari Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Kamis (6/2/2020).
Aksi tersebut, GAM menuntut agar dugaan kasus korupsi Jembatan Bosalia tahap 1 dengan anggaran Rp4 Miliar, T.A 2016, diminta untuk ditangani dengan serius
Pasalnya, pembangunan jembatan Bosalia tersebut menimbulkan kerugian negara yang ditafsir sebesar Rp 644 Juta.
Jembatan Bosalia yang berlokasi di Kelurahan Sidenre, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, hingga sekarang belum dirasakan azas manfaatnya oleh masyarakat
Jenderal Lapangan, Nurul Imam Rahman dalam orasinya mengatakan bahwa penanganan dan penanggulangan tindak pindana korupsi bukan lagi di tempuh dengan metode kovensional
“Akan tetapi korupsi harus betul–betul dengan metode yang terintegritas, terarah, terencana, serta komitmen terhadap seluruh aparat penegak hukum (APH).” kata Nurul
Nurul melihat bahwa proses penanganan dugaan korupsi mega proyek jembatan Bosalia yang di kerjakan oleh PT. Trikarya Utama Cendana tersebut terkesan lamban dan mandul
“Kami berharap penanganan dugaan korupsi jembatan Bosalia itu betul–betul serius ditangani demi terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.” ungkapnya
Dalam aksi ini, Kapolres Jeneponto yang diwakili oleh Wakapolres saat audiens dengan massa aksi mengatakan, dia akan berkomitmen untuk menuntaskan penyidikan kasus korupsi jembatan Bosalia secepatnya.
“Kami akan berkomitmen untuk menuntaskan penyidikan kasus korupsi jembatan Bosalia ini” pungkasnya
(Hamzah)